Ingin sukses dalam seleksi Akpol dan Akmil 2019? Siapkan dirimu sekarang juga.
Imron dan Nora Sepriana berhasil lolos seleksi Akmil dan Akpol. Mereka bukan anak jenderal bukan pula anak pejabat. Orang tua imron hanya tukang bubur keliling dari Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah Pubalingga. Sementara orang tua Nora, anak seorang sopir di boyolali Jawa Tengah.
Apa kunci keberhasilan mereka? Tekun berlatih dan rajin belajar tidak ada pilihan lain. Itu pula yang dilakukan oleh anak-anak Taruna Education seperti Alvin yehezkiel, Denny Hermawan Sapputra, Jhonathan Roganda, Ruth Emanuel Christine dan Wishaka Dian Pandutama yang kini tercatat sebagai Taruna Akpol 2018. Mereka bahkan menambahkan porsi latihan di luar yang diberikan di Taruna Education.
“Di Taruna Education kami belajar teknik kesamaptaan yang benar. Belajar bagaimana mengatur nafas agar kuat lari di atas tujuh putaran dalam waktu 12 menit. Kami menambah sendiri porsi latihan agar peluang lolos semakin besar”
kata Wishaka yang meraih ranking 5 dari 37 peserta calon Taruna AKPOL pengiriman Polda Metro jaya yang dinyatakan lulus dan terpilih untuk seleksi tingkat pusat. Saat seleksi di AKPOL semarang, wishaka meraih nilai terbaik 4 besar dari 250 Taruna dan taruni yang diterima AKPOL tahun 2018.
Sistem penerimaan calon anggota kepolisian Ri sudah terbuka dan transparan. Tidak ada lagi cerita sogok-sogokan dan titip-titipan. Mereka yang mempersiapkan diri lebih baik itulah yang akan menuai hasil maksimal. Seleksi tingkat daerah berat karena rasio kelulusan hanya 5%. Mereka harus melewati berbagai seleksi mulai dari pemeriksaan psikologi, pemeriksaan kesehatan 1, uji kemampuan jaswamani dan anthropometri, tes akademik, pemeriksaan kesehatan 2, pemeriksaan psikologi 2, penelusuran mental dan kepribadian.
Setiap Polda mendapatkan kuota kirim yang terbatas, mereka yang lolos (memenuhi syarat) dan terpilih (berdasarkan ranking) yang berhak mengikuti seleksi pusat di AKPOL semarang. Seleksi di tingkat pusat tiga kali lebih berat dibanding seleksi tingkat daerah karena kemampuan peserta seleksi rata-rata sudah sangat bagus. Proses dan materi seleksi di tingkat pusat pada prinsipnya sama dengan seleksi di tingkat daerah.
Mengapa seleksi AKPOL maupun Akademik TNI begitu berat? Karena mereka kelak harus mengemban tugas yang sangat berat. Menjaga keamanan dan pertahanan negara. Sehingga pimpinan Polri maupun pimpinan TNI tidak ingin sembarangan menerima Calon Taruna. Hanya mereka yang mempersiapkan diri dengan baik, teratur dan sistematis yang akan lolos terpilih menjadi calon taruna.
Bimbel dan Pelatihan Terpadu Taruna Education membantu menyiapkan kalian yang ingin mengikuti seleksi calon taruna. Kami siapkan program lengkan dan terpadu meliputi gemblengan fisik (semapta), pembelajaran akademik sesuai materi ujian, pemeriksaan kesehatan standar calon taruna di RS Bhayangkara (khusus pendaftar AKPOL) dan RS Ridwan Maurekso (khusus pendaftar AKMIL). Setiap siswa juga akan mendapat latihan psikologi di Dinas Psikologi TNI AD bandung maupun latihan in house oleh psikolog profesional.
Tunggu apa lagi? segera daftarkan diri anda ke Bimbel dan Pelatihan terpadu taruna Education untuk hasil terbaik.
Program Terpadu Prima 1 November 2018-31 Maret 2019
1) semapta A dan B = 2 x per minggu
2) Renang = 1 x per minggu
3) Semapta indoor = Free
4) Matematika = 2 x per minggu
5) Bahasa inggris = 1 x per minggu
6) Bahasa indonesia = 1 x per minggu
7) Tes PSI-AD di Bandung = 1 paket
8) Tes PSI-Akpol = 3 Paket
9) Rikkes standar catar = 1 paket
10) CAT Akademik = 4 paket
11) CAT TOEFL = 4 paket
12) Bimbingan konsultasi = 2 paket
Investasi: Rp 27.500.000
Catatan:
1) Biaya administrasi: Rp 500.000 (mendapatkan 2 stel seragam kaos, buku panduan lengkap menembus AKPOL)
2) Diskon Rp 1.500.000 untuk pendaftar akhir september 2018, diskon Rp 1.000.000 untuk pendaftar sampai akhir oktober 2018.
3) MCU dilakukan di RS Bhayangkara atau RS TNI (Ridwan maurekso). Khusus MDC di RSAL Mintoharjo dikenakan tambahan Rp 700.000 per orang
4) Diskon Rp 1.000.000 untuk putra putri anggota atau purnawirawan Polri/TNI (dibuktikan dengan KTA dan KK)